Kegiatan bermain merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting bagi anak karena kegiatan tersebut membukakan pintu untuk banyak sekali hal positif bagi anak. Bermain merupakan sarana bagi anak untuk melepaskan kekesalan ataupun ketegangan. Selain itu, bermain juga merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, karena kegiatan bermain memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplor berbagai bagian kehidupan, seperti kemampuan verbal, koordinasi berbagai bagian tubuh pada permainan yang bersifat fisik, eksplorasi berbagai peran kehidupan, dan lain sebagainya.
Bermain juga memberikan kesempatan kepada anak untuk melatih interaksi sosial dan membangun persahabatan. Ketika bermain, anak belajar untuk saling mempercayai, belajar tentang batasan dalam interaksi sosial, belajar bergiliran, belajar cara menyampaikan pendapat, belajar mendengarkan orang lain, belajar menaati peraturan permainan, dan lain sebaginya. Karenanya, anak yang kurang memiliki kesempatan untuk bermain bersama temannya, cenderung lebih sulit membangun hubungan dengan orang lain.
Selain bermain bersama teman, bermain bersama orangtua juga merupakan hal yang sangat penting bagi anak, karena hal tersebut membukakan bagi anak sisi yang berbeda dari orangtua, dimana orangtua dapat berinteraksi “setara” dengan anaknya karena diikat oleh peraturan-peraturan yang sama dalam permainan. Namun sayangnya, di era media elektronik saat ini, banyak orangtua yang membiarkankan anaknya menghabiskan sebagian besar waktu luang mereka di depan layar. Walaupun kegiatan tersebut merupakan bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan modern, namun orangtua perlu menyadari bahwa ketika anak-anak berada di depan layar, mereka hanya mengalami sebagian kecil dari kegiatan bermain. Bila tidak dibatasi, maka kemungkinan besar anak akan tumbuh dengan karakter “penonton”, bukan “pelaku”.
Berikut adalah beberapa contoh permainan yang dapat dimainkan orangtua bersama anak di berbagai kesempatan, termasuk di tengah perjalanan.
AKU MELIHAT…. Caranyan : pemain pertama memilih suatu obyek yang ia lihat, lalu berkata “Aku melihat sesuatu yang berwarna……”, kemudian menyebutkan nama suatu warna, misalnya merah. Lalu pemain lainnya melihat ke sekitar mereka untuk mencari obyek dengan warna tersebut. Permainan ini dapat digunakan untuk membangun kosakata anak.
BALAS KATA. Caranya : salah seorang pemain memilih suatu subyek umum, misalnya “hewan”. Lalu pemain lainnya harus menyebutkan nama dari salah satu jenis hewan, misalnya “gajah”. Lalu pemain yang pertama punya waktu lima detik untuk menyebutkan nama jenis hewan lainnya, namun tidak boleh mengulangi nama jenis yang sudah pernah disebutkan. Demikian, para pemain saling bergantian menyebutkan sampai salah satu kalah karena tidak dapat menyebutkan nama jenis yang baru. Permainan ini dapat digunakan untuk membangun pengetahuan umum anak.
TEBAK JARAK. Caranya : juru mudi memilih suatu obyek yang berada cukup jauh di depan kendaraan kemudian menyalakan odometer (pengukur jarak). Lalu semua pemain berusaha menebak jarak dari kendaraan ke obyek tersebut. Ketika melewati obyek tersebut, juru mudi mengumumkan nilai jarak yang benar. Pemenangnya adalah pemain yang dapat menebak dengan betul. Permainan ini melatih ketajaman “sense of distance” anak.
CERITA BERSAMBUNG. Caranya : Seorang pemain mulai mengarang cerita selama waktu yang disepakati. Setelah itu, ia berhenti dan karangan cerita dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Pemain yang mendapat giliran dapat menambahkan karakter, obyek, lokasi ataupun kejadian baru. Permainan ini sangat menstimulasi imaginasi anak.
Comments