top of page
Writer's pictureBusur Emas

MEMBANGUN HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN REMAJA



Dalam menjalani hidup, seringkali waktu terasa berjalan begitu cepat. Demikian pula saat mengasuh anak. Remaja yang saat ini masih menjadi tanggung jawab orangtua, tanpa terasa beberapa tahun kemudian akan sudah menjadi orangtua bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, sesungguhnya sangat penting bagi orangtua untuk memanfaatkan sebaik mungkin tahun-tahun dimana remaja masih berada dalam asuhannya untuk membangun hubungan yang baik dengan remajanya. Dengan demikian, remaja akan memiliki keterbukaan hati untuk menerima didikan orangtua serta memiliki ikatan emosional yang cukup kuat dengan orangtua sehingga ia mau datang kepada orangtua bila menghadapi masalah.


Ada banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk membangun hubungan yang baik dengan remajanya. Salah satu bentuk dukungan yang dapat diberikan oleh orangtua kepada remaja adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari remaja, sesuai kemampuan orangtua. Namun tentunya, selain dukungan materiil, remaja juga memerlukan dukungan emosional. Salah satu cara untuk memberikan dukungan emosional kepada remaja dalam rangka membangun hubungan dengan remajanya adalah dengan membangun komunikasi dua-arah dengannya. Hal itu dapat dilakukan antara lain dengan berusaha mengetahui dan mendiskusikan hal-hal yang disukai remaja, misalnya musik atau olahraga yang disukainya, pelajaran kesukaannya, tokoh yang ia kagumi, bacaan favoritnya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, orangtua dapat lebih memahami hal-hal apa yang menarikbagi remajanya, apa dapat memotivasinya, dan hal-hal apa saja yang selama ini telah masuk ke dalam kepalanya.


Dukungan emosional kepada remaja juga dapat diberikan dengan cara meluangkan waktu untuk mendengar isi hatinya serta menolongnya menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang ia miliki tentang kehidupan. Bila orangtua tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan remajanya, dan hanya berbicara dengan remajanya ketika memonitor apakah remajanya telah melakukan tugasnya atau saat terjadi masalah, maka kemungkinan besar komunikasi yang terbangun akan bersifat satu arah, yaitu dari orangtua ke anak. Komunikasi yang demikian umumnya membuat remaja menjadi tidak memiliki ikatan emosi yang kuat dengan orangtua, dan kekosongan tersebut membuka celah bagi pihak lain yang belum tentu bertujuan baik, untuk masuk ke dalam kehidupan anak.


Satu hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah bahwa membangun hubungan baik dengan remaja, bukan berarti aspek kontrol dan disiplin diabaikan. Disadari atau tidak, disiplin yang proporsional justru akan membuat remaja hormat kepada orangtua. Oleh karena itu, aturan-aturan dasar perlu dibuat dan disepakati bersama dengan remaja, dengan batasan dan konsekuensi yang jelas. Namun demikian, orangtua perlu bijak dalam memakai otoritas yang diberikan Tuhan kepadanya, terutama dalam mendisiplin anak remaja, agar dapat membedakan kapan harus memberikan dorongan agar remaja mau berusaha memperbaiki kesalahannya dan kapan harus memberikan hukuman. Pada saat memberikan hukuman pun, harus berbeda dengan bentuk hukuman pada anak kecil. Hukuman bagi remaja sebaiknya berupa penghilangan hak untuk sementara, pembatasan waktu bepergian atau tempat yang dapat didatangi, pengurangan uang jajan,dan sejenisnya.


Orangtua juga perlu mewaspadai dirinya sendiri agar tidak bersikap tidak adil terhadap remaja dengan menerapkan prinsip “do as I said, not as I did”. Orangtua harus menjadi model yang baik bagi remajanya. Bila orangtua berbuat salah, maka orangtua perlu belajar mengucapkan permohonan maaf kepada remajanya agar tidak menimbulkan kepahitan dalam diri remaja. Selamat membangun hubungan yang baik dengan remaja anda sehingga ia dapat meneruskannya kepada keturunannya.

7 views

Comments


bottom of page