top of page

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK SEJAK DINI



Semua orangtua pasti menginginkan agar anaknya memiliki kepercayaan diri yang baik. Sayangnya, tidak banyak orangtua yang memahami bagaimana cara membangun kepercayaan diri pada anak. Pada dasarnya, keberadaan kepercayaan diri yang baik pada anak bersifat dinamis, dapat ada dan hilang dan kemudian ada lagi. Sama seperti air laut yang memiliki pasang naik dan pasang surut, demikian juga kepercayaan diri pada anak dapat naik dan surut seiring dengan pengalaman hidupnya. Bila anak mengalami hal yang positif kepercayaan dirinya dapat meningkat, dan sebaliknya ketika anak mengalami hal yang negatif, kepercayaan dirinya dapat surut.


Idealnya, kepercayaan diri mulai dibangun dalam diri anak sejak anak masih batita. Hal tersebut dikarenakan dalam masa tiga tahun pertama kehidupan anak, terbentuk triliunan koneksi antar sel otak seiring dengan pembelajaran anak tentang dunia dimana ia hidup. Salah satu hal yang sangat mempengaruhi proses pembentukan otak anak di masa ini adalah berbagai pengalaman dan bentuk hubungan yang dialaminya. Oleh sebab itu, cara membangun kepercayaan diri yang paling efektif di masa ini adalah dengan menolong anak mengalami kesuksesan-kesuksesan dalam konteks kehidupan sehari-hari bersama anggota keluarga yang ia kasihi dan percayai. Pengalaman kesuksesan tersebut perlu cukup signifikan sehingga dapat dimaknai anak sebagai hal yang menunjukan bahwa ia mampu.


Ketika anak berusia 1 – 2 tahun, minatnya untuk mengeksplor dunia sekitarnya sangatlah besar. Oleh karena itu, orangtua perlu memastikan agar kondisi rumah siap mengakomodasi minat eksplorasi yang besar ini. Orangtua juga perlu bersikap hati-hati agar anak tidak mengalami kondisi yang membahayakan, namun di sisi lain juga perlu memberikan keleluasaan yang cukup pada anak. Salah satu hal yang dapat dengan mudah dilakukan orangtua pada masa ini adalah bermain pasir bersama anak, menciptakan berbagai bentuk dari pasir. Hampir semua anak senang bermain pasir. Pengalaman sederhana ini akan memberikan kesempatan pada anak untuk memiliki perasaan mampu membangun sesuatu, yang berpengaruh sangat positif bagi terbangunnya rasa percaya diri yang baik pada anak. Sembari membangun bentuk, orangtua juga dapat membicarakan apa yang sedang ia bangun. Hal tersebut akan menstimulasi anak untuk ikut berimajinasi, karena pada dasarnya semua anak senang meniru hal-hal yang dilakukan oleh orangtuanya yang menarik hatinya. Dengan demikian, anak juga akan merasa mampu untuk menciptakan sebuah cerita tentang bentuk yang dibangunnya.


Ketika anak berusia 2 – 3 tahun, anak umumnya sudah mampu berjalan, bahkan berlari. Pada masa ini, akan menolong bila orangtua dapat sering membacakan seuah buku secara berulang, selama anak belum bosan dengan ceritanya. Ketika buku itu sudah dibacakan 2 atau 3 kali, pada kali berikutnya orangtua dapat mencoba untuk tidak mebacakan sampai akhir dan menanyakan pada anak bagaimana akhir cerita tersebut. Pengalaman sderhana ini juga dapat menimbulkan perasaan mampu dalam diri anak, yang berkontribusi positif bagi terbangunnya kepercayaan diri yang baik.


Hal lain yang dapat dengan mudah diakukan oleh orangtua pada masa ini untuk membangun kepercayaan diri anak adalah melibatkan anak dalam memilah pakaian yang telah dicuci, baik berdasarkan warna ataupun jenis. Hal ini cukup mudah dlakukan oleh anak dan dapat menolong anak untuk merasa bahwa ia mampu. Selain itu, kegiatan sederhana tersebut juga menolong membangun kemampuan berpikir anak, karena ketika anak melakukan sesuatu hal berulang-ulang, ia sesungguhnya sedang membangun kemampuan terkait hal tersebut dalam dirinya. Bila kegiatan-kegiatan sejenis itu dilakukan, maka ketika anak mulai bersekolah, selain memiliki kepercayaan diri yang baik, anak juga diperlengkapi dengan kemampuan berpikir yang memampukannya untuk belajar dengan baik.


1 view
bottom of page