Pertemanan merupakan bentuk hubungan sosial yang dapat menolong anak, sejak usia yang sangat dini, untuk berkembang secara sosial dan emosional sehingga nantinya anak dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang mudah bergaul dan beradaptasi serta penuh perhatian. Dapat dikatakan bahwa pertemanan merupakan salah satu aspek pembentuk karakter anak, baik ke secara positif maupun negatif. Kontribusi yang positif dari pertemanan akan terjadi bila dalam pertemanan anak dapat belajar membangun hubungan yang baik ataupun bila anak terpengaruhi untuk belajar ketrampilan atau minat yang positif. Sedangkan bila melalui pertemanan anak terpengaruh sehingga memiliki perilaku ataupun perkataan-perkataan yang tidak baik, maka pertemanan berkontribusi negatif tehadap anak.
Peran pertemanan memang cukup besar bagi perkembangan anak. Namun perlu disadari bahwa pertemanan pada anak memiliki beberapa tahap perkembangan sebab perubahan usia akan menyebabkan sifat pertemanan anak berubah. Hal tersebut dikarenakan seiring dengan bertambahnya usia anak, kapasitas kognitif dan emosionalnya semakin bertambah. Semakin usia anak bertambah, biasanya anak semakin mampu untuk memahami temannya dan mempertimbangkan pertemanannya serta membangun hubungan pertemanan yang semakin dalam. Hanya saja perubahan tersebut umumya sangat gradual sehingga sering tidak disadari oleh orangtua. Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari masing-masing tahap pertemanan anak yang dapat menolong orangtua untuk memahami anak sedang berada dalam tahap pertemanan yang mana.
Pertemanan Tahap 1 : Usia 1 bulan – 4 tahun
Tahap ini dikenal juga dengan istilah tahap pra-pertemanan karena anak dalam kelompok usia ini umumnya belum terlalu mampu untuk membangun hubungan pertemanan yang bermakna. Hal yang terpenting yang dapat dilakukan oleh orangtua bila anak berada dalam kelompok usia ini adalah mengusahakan agar saat-saat dimana anak berada bersama anak lain yang sebaya, menjadi saat yang menyenangkan bagi anak. Hal tersebut akan menjadi pondasi yang positif bagi pertemanan anak nantinya.
Tahap 2 : Usia 4 – 7 tahun.
Pertemanan bagi anak dalam kelompok usia ini umumnya sangat dipengaruhi oleh kemudahan akses. Biasanya dalam tahap ini, anak akan membangun hubungan pertemanan dengan tetangga yang rumahnya tidak terlalu jauh atau dengan anak yang duduknya berdekatan di kelas. Bila tidak ada anak usia sebaya yang dapat dengan ukup mudah diakses, tidak jarang anak kemudian menciptakan teman imaginer untuk memenuhi kebutuhan pertemanannya. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan untuk anak di tahap pertemanan ini, kecuali bila gejala terebut berlanjut ke tahap pertemanan berikutnya.
Tahap 3 : Usia 7 – 10 tahun
Perubahan terbesar yang terjadi ketika anak memasuki tahap pertemanan ini adalah pada cara anak memilih temannya. Dalam tahap ini anak cenderung tidak lagi memilih teman berdasarkan kemudahan akses, melainkan berdasarkan kesamaan minat, kesamaan selera humor serta kesamaan kapasitas kontekstual teman untuk mengekspor dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama. Dengan kata lain, secara bawah sadar, anak akan memilih teman yang memiliki kesamaan dengan dirinya.
Tahap 4 : Usia 10 – 12 tahun
Dalam kelompok usia ini, hubungan pertemanan memiliki signifikansi yang makin besar bagi anak, terutama bagi pembentukan konsep diri dan nilai diri anak. Bukanlah gejala yang perlu dikhawatirkan, bila anak dalam kelompok usia ini berusaha untuk disukai oleh temannya agar ia tidak kehilangan sang teman. Selain itu, difasilitasi oleh kemajuan teknologi, dalam tahap ini anak mulai mengembangkan kapasitas untuk membangun hubungan pertemanan secara virtual dengan anak lain yang mungkin tidak pernah ditemuinya secara fisik.
Comments